Lombok Tengah NTB - Dalam memenuhi sarana prasarana (sarpras) perkantoran untuk pelayanan terhadap masyarakat, Rutan Kelas IIB Praya Kanwil Kemenkumham NTB memberdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) membuat kerajinan mebel kayu yang memiliki nilai ekonomis.
Pemberdayaan warga binaan ini mendukung keterampilan mereka dalam berkarya dan berkreatifitas. Salah satunya melalui bidang pertukangan kayu atau mebel, Selasa (23/07).
Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Selamat Riadi menyebut program keterampilan pertukangan warga binaan merupakan pembinaan kemandirian yang patut untuk diapresiasikan dan ditingkatkan lagi kreativitasnya.
"Program ini salah satu bagian dari pembinaan kemandirian bagi warga binaan yang merupakan elemen penting dalam sistem pemasyarakatan dengan tujuan untuk memberikan bekal keterampilan dan kompetensi yang bermanfaat selama berada di dalam Rutan maupun ketika kembali ke masyarakat, " ucapnya.
Dia menjelaskan salah satu bentuk kegiatan produktif yang dilaksanakan adalah produksi mebel dengan melibatkan para WBP yang telah memenuhi syarat administratif dan substantif sekurangnya telah menjalani 1/3 masa pidana.
Beragam produk telah dihasilkan melalui program ini antara lain meja, kursi, lemari, serta pagar untuk memenuhi sarana pelayanan di Rutan.
Kepala Rutan Praya, Aris Sakuriyadi mengharapkan pemberdayaan WBP dapat menghasilkan produk barang dan jasa yang memiliki nilai ekonomi dan narapidana dapat memperoleh upah atau premi dari pekerjaan yang dilakukan.
"Pemberdayaan kreativitas WBP melalui kegiatan Kerja dan Produksi diharapkan dapat terus berjalan dan dikembangkan sebagai bentuk implementasi jajaran pemasyarakatan dalam membentuk sumber daya warga binaan yang produktif, terampil dan mandiri, " kata Aris.
Baca juga:
Rudi Rombak Bengkong Makin Memesona
|
Diharapkan dapat menjamin hidup dan penghidupan warga binaan, setelah kembali ke tengah-tengah masyarakat (reintegrasi) dan berpartisipasi dalam pembangunan.. (Adb)